Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam
berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah
perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk ‘menjual’ kepentingan dalam bisnis –
saham (efek ekuitas) – dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk
meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui
pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).
Karakteristik Saham Preferen
:
·
Memiliki berbagai
tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
·
Tagihan terhadap
aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam
hal pembagian dividen.
·
Dividen
kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan
pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
·
Konvertibilitas,
dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan
organisasi penerbit terbentuk
Karakteristik Saham Biasa
·
Hak suara
pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris.
·
Hak didahulukan,
bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru.
·
Tanggung jawab
terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.
Bila
ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi
1.
Blue chip stocks,
saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2.
Income stocks,
saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari
rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3.
Growth stocks,
terdiri dari well-known dan lesser-known
4.
Speculative
stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum
pasti.
5.
Counter cyclical
stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi
bisnis secara umum
Aplikasi
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa
efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan
500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan ( tidak bulat 500
lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan
masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara
;
·
Meningkatnya
nilai kapital (capital gain).
·
Mendapatkan
dividen.
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat
pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO),
sedangkan jika sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah saham
beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk
membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal
juga dengan sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia
melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange.
Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American
Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan
situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15
September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer
saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin. Pada bulan
September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin. Hal ini
menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode
2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor.
Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai
salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah
Cina, mencapai level 2.745,826 poin).Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG
mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks
tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Selain itu, IHSG mengalami peningkatan
rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi
dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.
Mekanisme Perdagangan Saham Di
Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan adalah investor
harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu. Investor membuka rekening
dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan
sebesar Rp 15 juta dan seterusnya. Jumlah yang disetorkan bervariasi. Pada
dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tapi di
Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 500 lembar atau 1 lot, misalnya harga
saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk
membeli satu lot sama dengan Rp 50.000,00 (500 lembar dikali Rp 100,00).
Transaksi penjualan atau pembelian dapat dilakukan pada Hari bursa.
Tempat Perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX /
Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market (
Amerika Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange ( New York ), SEAQ / Stock
Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar saham antara
negara Paris, Amsterdam, dan Brussels ), TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo ),
SGX / Singapore Exchange ( Singapura ) dan tempat perdagangan lainnya (
terdapat kurang lebih 69 tempat perdagangan / bursa saham di seluruh dunia ).
Jual Kosong
Biasanya, hal pertama
yang dilakukan oleh investor adalah membeli saham dan kemudian menjualnya.
Dengan jual kosong (short selling), yang terjadi adalah kebalikannya. Pertama,
saham dijual kemudian dibeli kembali. Cara ini memungkinkan investor
mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham.Dilakukan dengan cara,
investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya.Selanjutnya,
short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah
dipinjam.Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (covering short
positiion).
DIPOSTING : Sumber
DIPOSTING : Sumber
0 komentar:
Posting Komentar