Jumat, 22 November 2013

Perlukah Membeli Saham


Sudah merupakan kebutuhan hidup bahwa seseorang mesti punya penghasilan. Ada yang mendapatkannya dengan bekerja secara formal di kantor-kantor. Ada yang mendapatkannya dengan membuat usaha pribadi. Ada yang mendapatkannya dengan bekerja sesuai profesinya (pengacara, dokter, guru, dll). Ada juga yang mampu mendapatkannya dari membangun usaha besar berupa perusahaan. Ada juga yang mendapatkannya dengan memungut uang sewa bagi yang memiliki
sesuatu yang bisa disewakan. Bagi anda yang bekerja formal, penghasilan didapat dari gaji. Kenaikan gaji secara berkala yag didapat dari bekerja formal sering kali kalah dengan kenaikan harga dari barang-barang kebutuhan (laju inflasi). Hanya sebagian kecil saja yang berhasil menduduki posisi manajerial yang gajinya bisa melampaui laju inflasi. Banyak diantaranya yang meski gaji sudah naik, malah semakin tidak mampu untuk mencukupi biaya hidup bulanan. Ujung-ujungnya perlu penghasilan tambahan.

Membuat Bisnis sendiri (Usaha sendiri)
Membuat usaha sendiri adalah impian setiap orang. Dengan memiliki usaha sendiri, seseorang punya kebebasan untuk berkarya dan berusaha. Namun, membangun usaha sendiri butuh keberanian, butuh mental tinggi untuk mencoba dan tidak kapok bila gagal. Dengan keterbatasan modal yang dimiliki seseorang, berapa kali akan sanggup mencoba sampai usaha anda bisa berjalan? Berapa banyak modal hingga anda mampu untuk mencoba lagi. Bagi yang akhirnya bisa menemukan usaha yang bisa berjalan, ini merupakan kesusksesan yang luar biasa. Kebanyakan orang membutuhkan keamanan. Oleh sebab itu lebih banyak yang memilih bekerja formal, meski kehilangan kebebasannya. Membeli Property untuk disewakan Memiliki sesuatu yang bisa disewakan merupakan pendapat pasif yang sangat menguntungkan. Umumnya berupa properti seperti rumah kontrakan, kos-kosan, ruko ataupun tanah yang disewakan. Untuk memiliki sebuah properti, dana yang dibutuhkan diawal juga cukup banyak. Apalagi bila lokasi yang ingin dimiliki merupakan lokasi yang strategis. Akibatnya, cukup sulit memulainya. Sementara kita mengumpulkan uang dengan menabung, harga properti semakin meningkat. Uang yang sudah terkumpul, yang mestinya cukup membeli properti dengan harga dua tahun yang lalu, sekarang masih cukup untuk separonya. Misalkan saja anda punya sedikit uang yang dingin (tidak anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari) apa yang akan anda lakukan untuk mendapatkan nilai tambah dari uang anda tersebut? Membangun usaha sendiri? Kalau anda gagal di uji coba pertama, dengan uang yang sebesar itu anda mungkin akan sulit untuk mencoba yang kedua kali.

Membeli emas
Membeli emas atau perhiasan emas? Ada keanehan dalam transaksi emas yang konvensional. Apabila harga emas di pasar dunia naik, maka toko emas akan menjual sesuai dengan harga emas yang sudah naik. Akan tetapi apabila kita hendak menjual, toko emas yang bersangkutan cendrung membeli sesuai dengan harga pada waktu kita membeli. Dan seringkali, toko emas hanya mau membeli emas dari kita, bila emas tersebut sebelumnya kita beli dari mereka. Apabila tidak (surat-surat yang membuktikan bahwa emas kita beli dari mereka tidak ada atau hilang) toko emas kalaupun mau membeli akan membeli dengan harga lebih rendah lagi.

Deposito
Ataukah anda akan mendepositokan saja uang anda, dengan alasan lebih aman? Seringkali bunga deposito tidak lebih tinggi dari laju inflasi. Membeli properti untuk disewakan? Ini lebih tidak mungkin lagi karena dana anda hanya sedikit.

Membeli saham
Kenapa tidak membeli saham? Sekarang, anda dapat membeli saham dengan nilai rekening awal 5 juta. Saham memberikan peluang-peluang untuk melipat gandakan uang anda. Anda tidak perlu membangun sebuah bank dari awal. Anda cukup membeli saham dari bank yang sudah berjalan dengan kinerja bagus. Anda tidak perlu mebangun bisnis di usaha pertambangan dengan modal dan tingkat kesulitan yang begitu tinggi. Anda cukup membeli saham dari perusahaan tambang yang berkinerja bagus. Anda tidak perlu membangun perkebunan yang luas. Anda cukup membeli saham dari perusahaan perkebunan yang berkinerja bagus. Ada lebih dari dua puluh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan harga hingga lebih dari 20 kali lipat. Bagaimana kalau harga saham turun drastis? Jika saham-saham yang anda memiliki merupakan saham dengan kondisi fundamental bagus dan mempunyai masa depan bisnis yang tetap bagus, anda hanya rugi waktu maksimal dua tahun supaya harga-harga kembali ke harga semula, dan makin naik lagi.. Yang lebih penting, bagi yang belum berinvestasi di saham, kenapa tidak mulai memikirkannya? Belajar untuk mulai memahami dunia saham?

Cara membeli saham
Jika anda sangat awam dengan dunia saham tentu saja masih bingung dengan cara untuk membeli saham-saham yang ada di Bursa. Berikut langkah-langkah agar anda bisa membeli saham :
1. Pastikan anda sudah memiliki rekening tabungan di bank. Jika belum punya, buatlah rekening bank. Jika sudah punya, anda bisa menggunakan rekening tersebut, atau anda juga bisa membuat rekening baru untuk keperluan transaksi saham.
2. Buka rekening saham di salah satu perusahaan sekuritas (istilah resmi di bursa adalah anggota bursa, awam kadang menyebutnya broker saham. Perusahaan sekuritas akan meminta copy identitas anda dan meminta nomor rekening bank anda. Rekening ini akan di sambungkan (link) dengan rekening saham anda sebagai lalu lintas cash. Anda bisa klik Daftar Perusahaan Sekuritas untuk memngetahui daftarnya. Perusahaan sekuritas juga mensyaratkan sejumlah saldo awal untuk bertransaksi saham. Umumnya 25 juta. Namun sekarang banyak sekuritas yang membolehkan saldo awal cuma5 juta.
3. Setelah rekening saham anda aktif, anda bisa bertransaksi (membeli dan menjual). Perusahaan sekuritas tempat anda membuka rekening saham akan memberikan aplikasi yang bisa anda install di laptop anda untuk bertransaksi. Anda juga akan diberi user ID dan password untuk login ke rekening saham anda

sumber : sahamok.com

0 komentar:

Posting Komentar